Galeri Pajak 31 Oktober 2014

-
Masih di sekitar institusi di bawah naungan kementerian keuangan, Direktorat Pajak juga menyelengarakan pameran temporer yang mereka beri nama Galeri Pajak. Dalam teks kuratorial galeri kami tuliskan sebagai berikut:



"Galeri Pajak adalah ruang pamer temporer yang menyajikan gambaran perjalanan lembaga Direktorat Jenderal Pajak dari masa ke masa. Beberapa dokumen dan arsip bersejarah terkait dengan dunia perpajakan di Indonesia yang berhasil dikoleksi dan dirawat oleh Direktorat Jenderal Pajak dipamerkan dalam Galeri Pajak. Beberapa koleksi foto yang menyimpan banyak kisah sejarah lembaga Direktorat Jenderal Pajak dan dunia perpajakan di Indonesia juga dipamerkan dalam Galeri Pajak. 

Profil pimpinan lembaga Direktorat Jenderal Pajak dari periode awal pembentukan lembaga hingga periode sekarang juga disajikan dalam Galeri Pajak. Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi lembaga terhadap individu pemimpin yang telah berjasa dalam perkembangan lembaga  Direktorat Jenderal Pajak, juga disediakan ruang memorabilia bagi mereka yang ingin menyajikan koleksi pribadi. 

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah perpajakan di Indonesia, tema Pajak Bumi dan Bangunan juga menjadi bagian menarik yang ditampilkan dalam Galeri Pajak. Informasi sejarah, film documenter, dan beberapa koleksi alat ukur yang pernah digunakan dalam kegiatan  Pajak Bumi dan Bangunan turut meramaikan koleksi Galeri Pajak.



Selain tema-tema sejarah, Galeri Pajak juga memberikan informasi terkait dengan perkembangan peran dan fungsi Direktorat Jenderal Pajak dalam dunia perpajakan di Indonesia. Kontribusi lembaga dalam memperkuat keuangan negara, khususnya dalam sektor fiskal, berusaha digambarkan secara ringkas dan jelas. Dengan demikian Galeri Pajak tak hanya menyampaikan masa lalu, tapi juga mengetengahkan masa kini lembaga  Direktorat Jenderal Pajak sebagai usaha menghadapi masa yang akan datang dengan lebih baik."

Proses penataan:



Ruang Galeri Pajak saat peresmian pameran:












selamat menikmati!

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Museum Maritim Indonesia: Minidiorama dan Diorama Ruang (3)

-
Image
Minidiorama Dalam tata pamer Museum Maritim Indonesia, ada lima minidiorama yang digunakan dalam menyampaikan storyline Museum Maritim Indonesia, yaitu: adegan jual-beli pala di pulau Banda, suasana Pelabuhan Sriwijaya, suasana Pelabuhan Sunda Kelapa, gambaran pelabuhan yang kosmopolit, dan maket lori di pertambangan yang terhubung ke pelabuhan. Dari kelima tema tersebut, suasana Pelabuhan Sriwijaya adalah tema yang paling sulit digambarkan, mengingat tidak adanya bahan ilustrasi yang telah tersedia pada awal abad masehi. Sebagaimana membuat lukisan mural suasana Pelabuhan Majapahit, kurator menggunakan sumber literature untuk mengumpulkan bahan terkait dengan gambaran pelabuhan. Selain itu, kurator juga melakukan kunjungan ke beberapa museum yang telah memiliki minidiorama dengan tema serupa.  Berdasarkan studi literature, kurator menetapkan bahwa suasana Pelabuhan Sriwijaya harus ditandai dengan adanya Kapal Jung China yang sedang bersandar di pelabuhan dan ada bebera...
Read more

Jung Jawa

-
Image
Prolog Perahu bercadik terkenal yang terpahat di Borobudur, disebut dengan Perahu Borobudur, hanyalah satu petunjuk bahwa kapal-kapal dan pelayaran telah memainkan peran besar dalam segenap urusan Jawa dan Laut Jawa selama berabad-abad sebelum abad ke-15. Maka tidak mengherankan tatkala pelaut Portugis mencapai perairan Asia Tenggara pada awal tahun 1500-an mereka telah menemukan wilayah ini didominasi kapal-kapal dagang milik orang Jawa yang disebut dengan “Jung Jawa”. Pada saat itu jung-jung ini menguasai jalur rempah rempah yang sangat penting, yang terbentang antara Malaka, Jawa, dan Maluku. Istilah “Jung” digunakan pertama kali dalam catatan-catatan perjalanan Rahib Odorico, John de Marignolli, dan Ibnu Battuta pada abad ke-14. Sebagian pendapat menyatakan bahwa istilah "jung" berasal dari kata chuan ( bahasa Cina ) yang berarti perahu. Hanya saja, perubahan pengucapan dari chuan menjadi jung nampaknya terlalu jauh. Yang lebih mendekati adalah kata jong (bahasa Jawa) y...
Read more

Museum Bank Indonesia :Sepenggal kisah proses pembangunan (2004 – 2009) Bagian 1

-
Image
Pesta Kostum UKMBI Desember 2008 @ Museum Bank Indonesia Saya bergabung dengan UKMBI (Unit Khusus Museum Bank Indonesia) pada Mei 2004. Waktu itu UKMBI, organisasi ad hoc dalam lingkungan Bank Indonesia baru saja dibentuk meneruskan Tim Pembangunan Museum Bank Indonesia (TPMBI). TPMBI ini pertama kali dibentuk oleh pimpinan Bank Indonesia pada Juni 1999 dengan target Museum Bank Indonesia (MBI) akan dapat diwujudkan pada tahun 2001. Karena belum kesampaian mewujudkan MBI, maka TPMBI kembali diremajakan pada Juni 2001 itu. TPMBI ini terdiri dari beberapa pegawai Bank Indonesia, dengan Pak Rachmat Saleh (mantan Gubernur Bank Indonesia) dan Pak Achwan (mantan Deputi Gubernur) duduk sebagai Penasehat. Lalu ada semacam General Advisor yang terdiri dari beberapa konsultan ahli dalam bidang museum, arsitektur, sejarawan. Beberapa pensiunan pegawai Bank Indonesia yang concern terhadap rencana pembentukan Museum Bank Indonesia juga ada dalam Tim tersebut. Nama-nama seperti Soedarmadji ...
Read more