Posts

Showing posts from March, 2014

Memori Ekspansi Balatentara Jepang dalam Tata Pamer Museum di Tiga Negara Asia

Image
Dalam kehidupan umat manusia terdapat beberapa penggalan sejarah masa lalu yang tersimpan sebagai suatu kenangan bersama. Misalnya, ekspansi militer Jepang pada penghujung Perang Dunia II ke wilayah Asia Tenggara telah tersimpan dalam memori bersama ( shared memories ) masyarakat Asia Tenggara yang tinggal di Indonesia, Malaysia, Singapura, Burma dan beberapa wilayah lainnya. Mereka memiliki pengalaman yang sama, dipaksa menjadi Romusha atau Jugun Ianfu, dimobilisasi untuk perang, dan beberapa pengalaman penindasan lainnya yang tentu memiliki keunikan masing-masing. Beberapa bagian dari pengalaman dan memori itu pada masa selanjutnya terus berjejak dan mereka ekspresikan antara lain dalam museum dengan cara dan ekspresi yang berbeda-beda. Terkait dengan memori bersama ini, museum menjadi wadah yang menarik bagi masyarakat bangsa untuk menyimpan dan merawatnya sebagai pelajaran untuk generasi saat ini dan masa depan. Sebagaimana kita ketahui masa lalu atau memori bersama tersi

Membangun Museum: Imajinasi dan Kerja Kolektif

Image
Akhir-akhir ini pada setiap pertemuan saya dengan institusi lembaga Negara atau perusahaan swasta yang sedang berminat untuk membangun museum, selalu muncul pertanyaan siapakah gerangan individu profesional atau tim kolegial yang membangun museum??? Pertanyaan semacam ini membuat saya menerawang kepada pengalaman saya pada awal 2004 ketika pertama kali bergabung dengan Unit Khusus Museum Bank Indonesia. Ketika itu sebagai asisten peneliti sejarah, saya antara lain menemukan dokumen “Rencana Tata Pamer Museum Bank Indonesia”. Tidak main-main, dokumen itu disusun oleh para maestro dunia permuseuman Indonesia, ada Sudarmadji Dhamais yang kita kenal dengan Aji Dame’, ada sejarawan dari Universitas Indonesia, dan sejumlah praktisi museum dan arsitek kesohor yang berbasis di Jakarta dan Surabaya. Unit Khusus MBI Setelah saya baca dokumen itu, dengan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan saya tentang museum pada saat itu , saya berpikir bahwa harusnya Bank Indonesia telah