Posts

Showing posts from 2010

Tentang Wahyono, mentor dan sahabatku (1 Agustus 1942 – 16 Juli 2009)

Image
hari ini aku pamit padamu meninggalkan kiriman saran biarkan saja air mengalir karena kita tak pernah tahu apa-apa Wahyono Jakarta, 6 Agustus 1967 ===================== Ya, hari itu engkau pamit kepada ku. Kamis, 16 Juli 2009 Wahyono mentor ku berpulang ke haribaan Tuhan yang Esa. Begitu cepat engkau pamit, padahal pagi itu, pagi yang cerah itu aku akan menemui mu. Tapi itulah janji, janji yang tak pernah kita inginkan tapi terucap begitu saja. Ingat kah pak Wahyono ucapku ketika bapak terbaring di rumah sakit, aku katakan aku akan menemui mu lagi dalam keadaan sembuh. Ya, pagi itu Tuhan telah menyembuhkan pak Wahyono dari segala rasa sakit, mengajak mu untuk beristirahat tinggalkan dunia dan segala kepenantannya ini. Pagi itu aku sungguh tak tau diri. Aku bukan anak mu, meski pak Wahyono lah yang mengantarku untuk melamar pujaan hati ku. Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah anak kemaren sore di hadapan mu yang mencoba menghib

MUSEUM DAN IDENTITAS BANGSA

Image
Baru-baru ini kalangan permuseuman di Indonesia mengadakan seminar Hari Museum Indonesia di Yogyakarta (Kompas, 24/04/10). Seminar itu antara lain bertujuan untuk menentukan hari Museum Indonesia yang diharapkan dapat menciptakan momentum bersama bagi seluruh museum di Indonesia dalam meningkatkan kualitasnya masing-masing. Sebagaimana kita ketahui, Hari Museum Dunia diperingati setiap tanggal 18 Mei. Di Indonesia sendiri, sejauh yang terpublikasi oleh media, perayaan hari jadi museum internasional itu tampaknya baru diperingati pada 18 Mei 2009 yang lalu. Agak terlambat memang, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam konteks kondisi permuseuman Indonesia saat ini, langkah untuk menentukan Hari Museum Indonesia memang cukup penting bagi permuseuman kita. Selain untuk merevitalisasi semangat dan kinerja dunia permuseuman Indonesia, langkah itu juga dapat memberikan identitas baru bagi dunia museum di Indonesia yang sebenarnya telah mempunyai sejarah yang cukup panjang. Seja

(Gubernur) Bank Indonesia, Riwayat mu Kini

Image
Apa yang diketahui oleh masyarakat tentang peranan Bank Indonesia? lembaga pencetak uang, pengawas bank, dan induk dari segala bank (bankers bank) di negeri ini. Sementara peranan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang harus menjaga stabilitas nilai rupiah serta mengendalikan inflasi kurang diketahui oleh masyarakat luas. Padahal, tugas yang terakhir ini adalah tugas utama Bank Indonesia sebagai bank sentral. Terkait dengan hal ini menarik jika kita mengutip pendapat Ben Bernanke, Gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve System), yang kerap mengatakan bahwa dalam mengelola perekonomian negara, bank sentral hanya bertugas sebagai “pemeran pembantu”. Maka tak mengherankan jika kontribusi lembaga moneter ini kerap diabaikan. Ketika bank sentral berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan berhasil memuwujudkan kondisi keuangan yang sehat, sering ka li pihak lainlah yang mendapat pujian, bukan bank sentral. Pengalaman Bank Indonesia Nasib semacam itu adalah pengala

Siapa Gubernur Bank Indonesia Berikutnya?

Image
ini adalah tulisan lama, saya membuatnya sekitar Januari 2010. berharap kapan segera Bank Indonesia mempunyai nahkoda baru. ternyata hingga sekarang tak kunjung ada pengganti. menurut saya, BI benar2 tidak menjadi prioritas. sektor moneter pada periode SBY ini memang tidak hanya selaras dengan kebijakan pemerintah. tapi, cenderung manut....maka tak heran, jika BI hanya perlu dijaga oleh seorang DGS saja, tak perlu Gubernur. setidaknya setahun ini berlaku demikian. selamat menyimak.... (Januari 2010) Apa tugas utama dari seorang Gubernur Bank Indonesia? Jika kita merujuk kepada undang-undang tentang Bank Indonesia, UU No. 23/1999 yang disempurnakan dengan UU No. 3/2004, Gubernur Bank Indonesia bertugas memimpin Bank Indonesia sebagai bank sentral yang bertanggung jawab untuk menjaga inflasi, mengawasi sistem perbankan, sistem pembayaran nasional, dan menjaga nilai tukar rupiah. Tentunya Gubernur Bank Indonesia tidak memimpin bank sentral seorang diri. Kepemimpinan bank sentral di Indone

Peran Museum dan Nasib Harta Karun kita

Image
Beberapa waktu lalu (Rabu,5/5) pemerintah melalu Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) akhirnya melakukan pelelangan atas 271.381 keping artefak berumur lebih dari 1.000 tahun dengan harga pembuka 800 juta dollar AS atau setara Rp 760 miliar. Lima puluh persen dari hasil lelang itu direncanakan akan masuk Kas Negara, dan setengahnya akan diberikan kepada perusahaan pengeksplor bawah laut yang konon telah mengeluarkan investasi sebesar 10 juta dollar AS sekitar Rp 90 miliar. Namun seperti banyak diduga sebelumnya oleh banyak kalangan, pelelangan itu tidak menarik peminat, tidak ada penjualan dalam pelelangan itu. Pelelangan BMKT itu hasilnya nihil. Secara hukum tidak ada yang keliru dengan pelelangan itu. Semuanya telah menempuh prosedur yang semestinya. Dan pihak panitia pun tampak berhati-hati dalam melakukan pelelangan itu. Kritik sejumlah pihak, termasuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Ba

Gus Dur

Image
Satu Rabu sore 30 Desember 2009, saya sedang kongkow dengan beberapa teman di Cilandak. Entah mulanya apa, obrolan ngalor ngidul itu sampai pada topik Gus Dur. Saya berkisah kepada teman-teman tentang Gus Dur, yang ringan-ringan, termasuk tentang bagaimana perhatian beliau terhadap sejarah, disiplin ilmu kami semua. Magrib terlewat, beberapa sms masuk “ Innalillahi wa Inna ilaihi Roji’un Gus Dur meninggal sore ini” sontak melalui TV kami beramai menonton berita yg terus memantau “kiamat kecil dunia itu”. Saya masygul mengontak dua nama, Inayah Wahid dan Seno. Keduanya, tak menjawab. Baru beberapa saat kemudian Seno, menjawab dari seberang telpon dengan suara parau, ya Pak Dur meninggal. Saya tidak menangis, Gus Dur bukan bapak saya. Dan saya cukup bisa menerima kenyataan itu, usianya menjelang 70 tahun. Lumayan uzur, ia lebih uzur daripada kakeknya yang meninggal pada usia 50an tahun dan apalagi ayahnya yang juga wafat pada usia 40 an tahun. Selain itu, saya tahu Inay memang setahun in